Semut hitam kecil sebut saja cimut melakukan aktivitas
bersama klan atau kelompoknya yaitu bergotong royong mencari makanan, cimut
merupakan semut pekerja. Akhir-akhir ini cimut merasa frustasi dikarenakan
pemburuan makanan selalu gagal, banyak diantara kawanan dlam kelompoknya mati
terbunuh akibat obat pembasmi semut yang diapsang oleh manusia pada lingkungan
yang banyak makanannya. Pada hari inipun 10 kawanan dalam kelompoknya mati
karena keracuanan obat pembasmi hama, dan makanan yang didapatkannya hanya sedikit
Cuma beberapa butir pecahan permen yang berserakan dilantai. Kefrustasian cimut mencapai batasnya,cimut berniat bunuh diri, cara yang terpikirkan olehnya yaitu loncat dari lantai 10 di hotel tempat mereka biasa mencari makanan. Ya cimut juga berpikir dengan meminum obat pembasmi hama, akan tetapi ada rasa takut pada dirinya ketika melihat kawan-kawannya yanhg sudah mati kesakitan saat menemui ajalnya. Jadi dia pikir bunuh diri dari lantai 10 tidak begitu mengerikan dari pada obat pembasmi hama, paling tidak bisa merasakan hembusan angin yang berhembus kencang dan bisa bersantai sampai menuju lantai terbawah, begitu pikirnya polos. Tekad untuk bunuh diripun semakain kuat, cimut berencana bunuh diri besok tepat petang hari, karena siangnya masih ingin melakukan kewajiban mencari makanan bersama koloninya.
Cuma beberapa butir pecahan permen yang berserakan dilantai. Kefrustasian cimut mencapai batasnya,cimut berniat bunuh diri, cara yang terpikirkan olehnya yaitu loncat dari lantai 10 di hotel tempat mereka biasa mencari makanan. Ya cimut juga berpikir dengan meminum obat pembasmi hama, akan tetapi ada rasa takut pada dirinya ketika melihat kawan-kawannya yanhg sudah mati kesakitan saat menemui ajalnya. Jadi dia pikir bunuh diri dari lantai 10 tidak begitu mengerikan dari pada obat pembasmi hama, paling tidak bisa merasakan hembusan angin yang berhembus kencang dan bisa bersantai sampai menuju lantai terbawah, begitu pikirnya polos. Tekad untuk bunuh diripun semakain kuat, cimut berencana bunuh diri besok tepat petang hari, karena siangnya masih ingin melakukan kewajiban mencari makanan bersama koloninya.
Petangpun menjelang, cimut pergi seorang diri ke lantai 10
tanpa seorangpun yang tau bahkan ibunya sekalipun. Sejenak dia berpikir apakah keputusan yang
diambilnya benar sambil memandang jauh ke bawah dimana tanah menanti tubuhya
yang akan hancur berantakan. Keputusan sudah mantap tanpa pikir panjang Cimut
meloncat dari laintai 10 berharap kematiannya tidak sesakit yang
dibayangkannya. Tubuhnya yang ringan ditahan oleh tekanan udara dari bawah akan
tetapi gravitasi yang diberikanya besar. Cimut si semut hitam kecil bergerak
dipercepat kebawah, kemungkinan untuk matinya lebih besar. Pada lantai ke 6
cimut teringat akan ibunya bagaimana ibunya nanti bila tidak ada dia, wanita
tua yang sangat ia sayangi akan kesepian dan siapa yang akan mencarikan beliau
makanan. Keinginan untuk bunuh diripun hilang, pikiran
Cimut terbuka untuk apa frustasi kehidupan memang sulit dan itu harus
dihadapi , tapi apa daya dia sudah
terjun dan tinggal 4 lantai lagi menuju kematiannya. Tiba- tiba dia teringat
dia bisa selamat dengan ilmu fisika
Cimut berpikir disini
terdapat dua keadaan yang harus dipahami terlebih dahulu, saat semut jatuh dan saat
semut mendarat. Ketika jatuh, semut mengalami dua gaya yaitu gaya gravitasi yang
mempercepat jatuhnya semut dan gaya hambat udara yang menghambat gerakan semut.
Gaya hambat udara sangat tergantung pada luas permukaan benda yang jatuh.
Misalnya, sehelai kertas yang dijatuhkan pada posisi mendatar mendapat gaya ke
atas lebih besar dari kertas yang digumpalkan. Untuk melihat apakah gaya ke
atas yang dialami semut itu lebih besar atau lebih kecil dari gaya gravitasi,
kita perhatikan gerakan semut saat jatuh. Kalau semut terlihat bergerak
dipercepat ke bawah, artinya gaya gravitasi lebih besar. Di sini kemungkinan
semut mati lebih besar. Tetapi kalau semut terlihat turun lambat sekali,
artinya gaya hambat udara hampir sama dengan gaya gravitasi, sehingga
kemungkinan semut bertahan hidup lebih besar.
Hal kedua yang dapat mempengaruhi
apakah semut akan mati atau tidak adalah ketika semut mendarat. Kaki semut
dapat ditekuk seperti pegas. Ketika mendarat, semut akan memanfaatkan kakinya
untuk meredam kecepatannya, sehingga semut dapat mendarat dengan mulus. Berat
semut yang tidak terlalu besar dapat ditahan oleh kakinya. Hal ini memberi
peluang hidup semut lebih besar.
Cimut berusaha memperkecil
gravitasi dengan meneletangakan badannya, dan kaki cimut bersiap ditekut disaat
lantai 1 agar dapat meredam kecepatannya dan dpat mendarat dengan mulus.
Cimutpun berhasil dia selamat
sampai ditanah tanpa luka sedikitpun, cimut bersyukur mengetahui akan tubuhnya
dan ilmu fisika. Cimutpun sadar bunuh diri tiu tindakan bodoh dan kembali
melakukan aktivitas dengan semangat dan tidak mengeluh.
The end
sumber : http://www.yohanessurya.com/activities.php?pid=302
keren blognya...
BalasHapusmakasih ris,,baru belajaaar
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus