Kenapa kita bisa melihat benda??. Itu dikarenakan benda itu memiliki
warna, Jika suatu benda dapat memancarkan cahaya dan benda tersebut
memancarkan gelombang cahaya berwarna merah, maka benda tersebut akan terlihat
berwarna merah. Sedangkan jika suatu benda tidak dapat memancarkan cahaya, maka
benda tersebut akan terlihat berwarna sesuai dengan spektrum warna yang
dipantulkan benda tersebut. Sebelum masuk kepenjelasan berikutnya alangkah
baiknya kita mengetahui dulu apa itu warna. Warna adalah spektrum tertentu
yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna
(berwarna putih). Identitas suatu warna ditentukan
panjang gelombang cahaya tersebut. Sebagai contoh warna biru memiliki
panjang gelombang 460 nanometer.
Panjang gelombang warna yang masih bisa
ditangkap mata manusia
berkisar antara 380-780 nanometer.
Dalam peralatan optis, warna bisa pula berarti interpretasi otak terhadap
campuran tiga warna primer cahaya: merah, hijau, biru yang
digabungkan dalam komposisi tertentu. Misalnya pencampuran 100% merah, 0%
hijau, dan 100% biru akan menghasilkan interpretasi warna magenta.
Dalam seni rupa, warna bisa
berarti pantulan tertentu dari cahaya yang dipengaruhi oleh pigmen yang
terdapat di permukaan benda. Misalnya pencampuran pigmen magenta dan cyan dengan
proporsi tepat dan disinari cahaya putih sempurna akan menghasilkan sensasi
mirip warna merah.
Warna primer
Merupakan warna
dasar yang tidak merupakan campuran dari warna-warna lain. Warna yang termasuk
dalam golongan warna primer adalah merah, biru, dan kuning.
Warna sekunder
Merupakan hasil
pencampuran warna-warna primer dengan proporsi 1:1. Misalnya warna jingga
merupakan hasil campuran warna merah dengan kuning, hijau adalah campuran biru
dan kuning, dan ungu adalah campuran merah dan biru.
Warna tersier
Merupakan
campuran salah satu warna primer dengan salah satu warna sekunder. Misalnya
warna jingga kekuningan didapat dari pencampuran warna kuning dan jingga.
Warna netral
Warna netral
merupakan hasil campuran ketiga warna dasar dalam proporsi 1:1:1. Warna ini
sering muncul sebagai penyeimbang warna-warna kontras di alam. Biasanya hasil
campuran yang tepat akan menuju hitam.
Di dalam ilmu warna, hitam dianggap sebagai ketidakhadiran seluruh
jenis gelombang warna. Sementara putih dianggap sebagai representasi kehadiran
seluruh gelombang warna dengan proporsi seimbang. Secara ilmiah, keduanya
bukanlah warna, meskipun bisa dihadirkan dalam bentuk pigmen.
Spektrum warna
yang tidak dipantulkan akan diserap oleh atom atau molekul penyusun benda
tersebut. Sebagai contoh, jika disinari dengan sinar berwarna putih, daun akan
memantulkan spektrum warna hijau menyerap cahaya selain spektrum warna hijau
tersebut sehingga daun terlihat berwarna hijau.
Lalu mengapa
suatu atom atau molekul menyerap cahaya tertentu? Penyerapan hanya terjadi jika
energi foton yang datang cocok dengan energi yang diperlukan untuk memindahkan
satu elektron paling luar atom atau molekul tersebut dari tingkat dasar ke
tingkat tereksitasi (atau dari pita valensi ke pita konduksi di dalam zat
padat). Jadi penyerapan spektrum warna oleh atom atau molekul penyusun suatu
benda yang menyebabkan benda tersebut memantulkan warna tertentu saja. Spektrum
warna yang yang tidak diserap, akan dipantulkan. Dan spektrum warna yang
dipantulkan inilah yang terlihat oleh mata, dan membuat benda tersebut menjadi
berwarna.
Lalu mengapa ada
benda yang bening alias tidak berwarna seperti air. Tetapi, ternyata air dan
benda-benda bening lainnya sebenarnya memiliki warna. Perlu diketahui bahwa
warna air adalah biru, karena air menyerap gelombang cahaya matahari (yang
terdiri dari tujuh elemen warna). Molekul-molekul air ini kemudian menyerap
warna-warna itu dan memantulkan spektrum warna biru, dan itulah yang terlihat
oleh mata kita.
Namun kita tidak
mungkin dapat melihat warna biru air itu hanya pada segelas air atau satu ember
air saja. Karena lapisan air di gelas tidak menyerap dan memantulkan cukup
spektrum warna yang datang kepadanya, sehingga air tidak bisa menunjukkan warna
biru aslinya. Lain halnya bila kita melihat ke dalam kolam berenang atau bahkan
lautan luas. Air akan memantulkan spektrum warna biru dan menyerap spektrum
warna lainnya sehingga air tampak berwarna biru.
Dengan ini maka
jelaslah mengapa air laut atau air pada kolam renang berwarna biru. Namun,
disamping warna biru yang dipantulkan air itu sendiri, lautan juga mengandung
banyak sekali partikel-partikel lainnya. Mulai dari ikan, karang, plankton, dan
sebagainya. Ada juga zat organik yang terlarut di dalam air. Materi-materi ini
lah yang menyebabkan penyerapan cahaya matahari sehingga hanya menyisakan warna
biru gelap bagi lautan. Selain itu, pantulan warna biru langit pada air juga
turut memberi peranan terhadap birunya warna air laut.
Warna biru itu
sendiri sebenarnya berasal dari cahaya matahari yang memiliki panjang gelombang
yang besar. Ketika memasuki atmosfer Bumi, panjang gelombang tersebut akan
mengecil dan memencar. Panjang gelombang yang baru ini besarnya sama dengan
panjang gelombang warna biru sehingga langit terlihat berwarna biru.
Sebenarnya, peristiwa ini mirip dengan masuknya cahaya melalui prisma. Cahaya
yang masuk akan terbias menjadi beberapa warna utama: ungu, nila, biru, hijau,
kuning, jingga dan merah. Warna ungu memiliki panjang-gelombang tertinggi, dan
warna merah terkecil, sehingga muncul istilah ultra-ungu dan infra-merah.
Cahaya matahari sendiri sebenarnya berwarna putih. Cahaya putih itu sendiri merupakan gabungan dari berbagai energi gelombang. Lalu mengapa matahari tampak berwarna kuning di mata kita? Hal ini disebabkan karena terbiasnya gelombang warna biru di atmosfer seperti dijelaskan di atas sehingga gabungan gelombang warna yang tersisa tampak dengan warna kun
Penjelasan
Secara Fisika Bagaimana Mata Melihat
Contonya “buku itu merah” , persepsi
“merah” tidak selalu berhubungan dengan sederetan panjang gelombang tertentu.
Persepsi visual kita jauh lebih terbatas daripada campuran panjang gelombang
yang mencapai mata kita. Mata manusia hanya dapat mengenali beberapa ratus
warna dan arsiran, namun semua persepsi ini hanya merupakan hasil dari
kombinasi tiga sinyal visual saja.
Sinyal
syaraf yang memberi tahu otak warna apa yang anda lihat hanya berasal dari tiga
jenis sel sensitif warna di retina. Tiga jenis sel ini dibedakan dengan
pigmennya. Tiap pigmen sensitif dengan derajat berbeda panjang gelombang
cahaya. Gambar berikut menunjukkan sensitivitas pigmen ini.
Satu pigmen yang diwarnai
merah, merespon pada cahaya dengan panjang gelombang terpanjang, sekitar 760
nanometer, bila cahayanya sangat terang. Pigmen ini paling sensitif pada
sekitar 600 nanometer. Pigmen yang diwarnai biru, lemah, melihat hingga 380
nanometer dan paling sensitif pada 430 nanometer. Pigmen yang diwarnai hijau,
adalah yang paling sensitif pada bagian tengah spektrum yaitu 520 nanometer dan
mencapai kedua ujung.
Dalam
kondisi normal, warna yang kamu lihat tergantung pada derajat yang dapat dicapai
ketiga pigmen ini. dari 690 hingga 760 nanometer, benda terlihat merah, karena
hanya pigmen “merah” yang bereaksi pada daerah ini. Cahaya monokrom dari lampu
uap sodium, pada 570 nanometer, bertindak pada pigmen “merah” dan “hijau”
hampir sama besar; kombinasi ini menghasilkan sensasi yang kita sebut kuning.
Kombinasi panjang gelombang yang mencapai pigmen merah dan hijau sama banyaknya
menghasilkan kuning. Mentega kelihatan kuning karena ia menyerap cahaya pada
ujung pendek panjang gelombang, hingga sekitar 500 nanometer, dan memantulkan
sisanya. Saat sisa yang dipantulkan ini mencapai retina kita, ia diterima oleh
pigmen hijau dan merah, tapi bukan biru.
Panjang
gelombang yang ada pada berbagai bagian spektrum dapat merangsang masing-masing
pigmen ini dan karenanya menghasilkan aneka warna. Layar televisi mengandung
mosaik hanya dari tiga jenis titik saja: merah (gelombang panjang), biru
(gelombang pendek) dan hijau (gelombang medium). Semua warna yang kamu lihat
dihasilkan di mata kamu oleh kombinasi ketiga jangkauan panjang gelombang ini.
Memahami
ketiga pigmen ini hanyalah awal dari pengetahuan tentang pandangan berwarna.
Persepsi warna seringkali tergantung pada panjang gelombang yang dipantulkan
oleh lingkungan di sekitar benda tersebut, bukan hanya benda itu sendiri. Mata
anda bisa bereaksi terhadap kontras. Selain itu, ada mekanisme, yang sekarang
sudah cukup dimengerti, dimana retina bisa memperbolehkan pencahayaan berbeda.
Di waktu fajar, sinar matahari tampak merah, dan gambar yang dipotret akan
terlihat merah. Tapi retina anda memiliki mekanisme untuk mengkompensasinya
ketidak seimbangan pencahayaan tersebut, dan sinar matahari akan tampak normal
bagi mata anda.
Sumber
"Warna ungu memiliki panjang-gelombang tertinggi, dan warna merah terkecil, sehingga muncul istilah ultra-ungu dan infra-merah"
BalasHapusMaaf, ada pernyataan yang keliru disini. Panjang gelombang tertinggi itu merah dan panjang gelombang terpendek itu adalah ungu (untuk Sinar Tampak). Panjang gelombang berbanding terbalik dengan energi. Energi warna ungu lebih tinggi daripada merah.Terima kasih.