AYO....Siapa yang ngak
kenal Om Jean-Claude Van Damme , Steven Seagal, Jackie Chan, Jet Li, Bruce
Lee. Aktor –aktor laga
yang ganteng ini menguasai banyak cabang beladiri salah satunya karate. Pada
kesempatan kali ini saya akan membahas tentang rahasia dibalik karate.
Dah pada tau belum apa itu
karate...
Mau tau...???
Gimana ya? Kasih tau ngak ya??
Oke deh saya akan ulas mengenai Karate
Karate merupakan slah satu jenis
deni bela diri dari jepang, karate merupakan seni bela diri yang mengandalkan
tangan kosong,
karate juga memerlukan tenaga fisik yang besar, contohnya untuk
memecahkan balok yang bertumpuk 3 harus ada tenaga donk.. Jadi orang sakit ngk
bisa karate-karatean
Karate di bawa masuk ke jepang lewat
Okinawa, Seni bela diri ini pertama kali disebut
"Tote” yang berarti seperti “Tangan China”. Waktu karate masuk ke Jepang,
nasionalisme Jepang pada saat itu sedang tinggi-tingginya, sehingga Sensei
Gichin Funakoshi mengubah kanji Okinawa (Tote: Tangan China) dalam kanji Jepang
menjadi ‘karate’ (Tangan Kosong) agar lebih mudah diterima oleh masyarakat
Jepang. Selain itu karate berasal dari kempo alias seni beladiri tinju Cina
(China Boxing) diciptakan oleh Darma, Guru Budha yang Agung, manakala tengah
bermeditasi di Biara Shorinji, Mt-Sung, Provinsi Henan,
Cina (generasi Darma selanjutnya menyebut beladiri ini dengan nama Shorinji
Kempo) yang berakar di Okinawa melalui
kontaknya dengan Cina pada medio abad ke-14. Pada abad itu, pengadilan Bakhuco
(di bawah penguasa setempat) di Okinawa membuat larangan penggunaan senjata.
Itulah sebabnya embrio beladiri karate muncul. Gichin Funakoshi, mengemukakan
suatu filosofi bahwa karate yang sesungguhnya adalah dalam kehidupan
sehari-hari, pikiran dan tubuh seseorang dilatih dan dikembangkan dalam
kerendahan hati. Dan, pada saat-saat kritis, ia akan mengabdi seluruhnya pada
keadilan. Teori lain mengatakan bahwa karate berasal dari ilmu bela diri
setempat (TE atau OKINAWA-TE) bela diri
okinawa setempat. Semakin lama bela diri ini semakin berkembang karena
dipengaruhi oleh teknik perkelahian yang dibawa oleh para ahli seni bela diri
Cina yang mengungsi ke Okinawa.
Seorang ahli ilmu bela
diri lain yang sangat terkenal yang muncul pada jaman Dinasti Sung (920-1279 M)
adalah Chang Sang Feng (Thio Sam Hong). Awalnya Chang belajar ilmu bela diri
pada Shaolin Tsu, kemudian mengasingkan diri di gunung Wutang (Butong). Di
tempat inilah dia mengamati macam-macam gerakan binatang, seperti kera, burung
bangau, dan ular. Berdasarkan pengamatannya, dia menciptakan gaya
perkelahian yang khas dengan pribadinya yang disebut aliran Wutang. Kalau
Shaolin Chuan hanya dipraktekkan oleh para Pendeta Budha, maka aliran Wutang
ini diperuntukkan orang awam yang tidak ada ikatan dengan aliran Kuil manapun.
Chang mengajarkan supaya menerima pukulan lawan dengan gaya
lemah gemulai seperti air yang mengalir dan menyerang dengan satu kepastian
untuk mengakhiri perlawanan dengan sekali pukul. Ciptaannya didasari dengan
gagasan tentang harus adanya gerak melingkar yang luwes dan gerakan ujung yang
tajam.
Selama masa peralihan
dari Dinasti Ming ke Dinasti Ching, sejumlah ahli bela diri China
melarikan diri ke negara lain untuk membebaskan diri dari penindasan dan
pembunuhan besar-besaran yang dilakukan oleh orang-orang Manchu yang menguasai China.
Sebagai akibatnya ilmu bela diri China
dari Jaman Ming ini disebarkan ke berbagai negara lain termasuk ke Jepang,
Korea, Asia
Tenggara, dan juga Kepulauan Okinawa. Pada saat yang sama, ilmu bela diri dari
Cina mulai diperkenalkan di Okinawa melalui
para pengungsi yang berdatangan dari Cina yang saat itu sudah dikuasai oleh
bangsa Manchu (Dinasti Ching). Diantara para pengungsi itu ada sejumlah ahli
seni bela diri dari China.
Pengaruh ilmu bela diri dari China
ini dengan cepat sekali menjalar ke seluruh Kepulauan Okinawa. Melalui
ketekunan dan kekerasan latihan, rakyat Okinawa berhasil mengembangkan sejenis gaya
dan teknik berkelahi yang baru yang akhirnya melampaui sumber aslinya.
Aliran-aliran seni bela diri TE (aslinya Tode atau Tote) di Okinawa terbagi
menurut nama daerah perkembangannya menjadi Naha-te, Shuri-te, dan Tomari-te. Pada
tahun 1923, Gichin Funakoshi yang lahir di Shuri, Okinawa
pada tahun 1869 untuk pertama kalinya memperagakan TE atau Okinawa-Te ini di
Jepang. Berturut-turut kemudian pada tahun 1929 tokoh-tokoh seperti Kenwa
Mabuni, Choyun Miyagi berdatangan dari Okinawa dan menyebarkan karate di
Jepang.
Kata karate
juga dibentuk oleh dua karakter, yang pertama adalah KARA (kosong) dan
lainnya TE (tangan). Kata kosong berarti teknik beladiri Karate
tidak memerlukan senjata, hanya menggunakan anggota badan seperti tangan
dan kaki sebagai pengganti senjata.
Selain
itu karate juga dikenal dengan nama karate-do berasal. Seni ini
dikembangkan oleh Funakoshi Yoshitaka. Menurut Michael Feld, seorang karateka
sabuk coklat yang juga memiliki gelar Ph.D di bidang fisika MIT (Massachusetts
Institute of Technology), demonstrasi karate tersebut sama sekali tidak
menggunakan tipuan semacam tipuan kamera dan komputer yang biasa dilakukan
dalam pembuatan film. Seluruh gerakan karate
yang tampak ajaib
sesungguhnya hanya merupakan aplikasi prinsip-prinsip fisika.
karate
menggunakan prinsip yang dinamakan Kiai, yaitu pengeluaran Ki (tenaga) secara
spontan dan cepat untuk merusak ki lawan. Berbeda dengan aikido yang menganut
prinsip Aiki, yaitu penggunaan tenaga secara mengalir dan selaras. Gerakan
karate semuanya bersifat cepat, dan menggunakan seluruh tubuh untuk
mengeluarkan 1 serangan saja.
Rahasia utama
dalam gerakan bela diri ini adalah kecepatan gerakan serta ketepatan fokus
serangan (sasaran). Semua teknik dalam Karate ditujukan untuk menghasilkan
kecepatan dan kekuatan secara efisien. Sebelum memulai gerakan, karateka
terbiasa untuk mengambil napas yang dalam, yang kemudian dikeluarkan lagi
sambil berteriak keras "HAI-YAAA" saat melepaskan serangan. Secara fisika,
teriakan itu sebenarnya merupakan cara untuk melepaskan gaya yang sangat besar
yang dihasilkan oleh otot-otot diafragma (otot yang mengatur gerakan paru-paru)
yang berkontraksi sangat cepat. Dengan berteriak, gerakan yang dilakukan
menjadi lebih efisien, terutama dalam melakukan pukulan. Pukulan-pukulan yang
dihasilkan oleh seorang pemula mencapai kecepatan 6 meter per detik, sedangkan
seorang karateka sabuk hitam dapat mengeluarkan pukulan dengan kecepatan 14
meter per detik (lebih cepat dari kecepatan pelari tercepat). Kecepatan gerakan
dan pukulan sangat penting dalam Karate.
Besaran fisika
yang dipakai disini adalh momentum. Momentum suatu benda yang sedang bergerak
sama dengan massa benda itu dikalikan dengan kecepatannya. Benda yang bermassa
lebih besar mempunyai momentum yang lebih besar dibandingkan dengan benda yang
bermassa lebih
kecil.
Pernah lihat
karateka sedang memukul sasaran yang terbuat dari kayu?? . Perhatikan !!
Ketika tangannya
menghantam kayu sasaran, ada momentum yang ditransfer dari tangan kepada
sasaran. Besarnya gaya yang dialami oleh kayu akibat pukulan ini sangat
tergantung pada berapa besar momentum yang ditransfer dan berapa lama waktu
transfernya itu. Semakin besar momentum yang ditransfer semakin besar gaya yang
dialami kayu. Dan semakin cepat waktu transfernya semakin besar pula gaya itu.
Posisi badan
berdiri dengan kepalan tangan menghadap keatas. Kemudian ia memberi momentum
pada tangan dengan menggerakkannya ke depan.
Agar
momentum tangannya lebih besar, badan karateka ikut mendorong (dorongan badan
akan lebih efektif jika selama proses ini kepalan tangan berputar seratus
delapan puluh derajat, sehingga sekarang kepalan tangan menghadap ke bawah).
Selanjutnya momentum yang besar ini ditransfer dalam waktu sekecil mungkin.
Agar waktu transfernya sekecil mungkin, setelah mengenai sasaran, sang karateka
segera menarik kembali tangannya dengan cepat. Untuk memperoleh efek hantaman
yang lebih besar lagi, tekanan yang diberikan oleh tangan sang karateka harus
lebih besar. Ini diperoleh dengan membuat permukaan sentuh antara tangan dan
sasaran sekecil mungkin. Dalam hal ini bagian yang cocok untuk menghantam adalah
tulang-tulang metakarpal.
Seorang karateka mampu menghantam sasaran dengan
energi sekitar 150 joule. Jika karateka ini memukul dengan telapak tangannya
(luasnya sekitar 150 cm kuadrat), maka energi yang dirasakan oleh titik sasaran
hanya sebesar 1 joule per sentimeter kuadrat (yaitu 150 joule/150 cm2). Tetapi
jika karateka itu
menggunakan
bagian sisi tangannya yang luasnya lebih kecil (misalnya dengan luas 15 cm
kuadrat) maka energi yang dirasakan oleh titik sasaran bisa mencapai 10 joule
per sentimeter kuadrat, tentu saja ini akan memberikan efek yang jauh lebih
besar. Itulah sebabnya ketepatan sasaran (pukulan yang terkonsentrasi pada luas
permukaan sekecil mungkin) sangat penting dalam Karate.
Untuk memecah
balok kayu, beton, batu bata ataupun balok es, pukulan seorang karateka harus
mampu memberikan tekanan yang lebih besar dari batas elastis (kelenturan) yang
dapat ditoleransi oleh benda-benda tersebut. Batas elastis tiap benda
berbeda-beda. Beton mempunyai batas elastis (maximum crushing) 400 kg per
sentimeter kuadrat. Artinya jika beton itu dihantam dengan gaya setara dengan
berat 400 kg, pada daerah seluas 1 sentimeter kuadrat maka beton itu akan
pecah. Batas elastis tulang manusia mencapai 40 kali batas elastis batang beton
sehingga lebih susah untuk dipatahkan (saat terjadi tumbukan yang patah
adalah batang
beton dan bukan tulang kaki atau tangan manusia yang memukulnya). Selain itu,
tangan dan kaki manusia dilengkapi pula dengan berbagai ligamen, tendon, otot,
dan kulit yang dapat membantu mendispersikan gaya yang diterima ke seluruh
tubuh (gaya menjadi tidak lagi terkonsentrasi) sehingga pada akhirnya dapat
menyerap gaya sebesar 2000 kali gaya maksimum yang dapat diterima beton. Tangan
dan kaki karateka semakin kuat seiring dengan bertambahnya frekuensi latihan
karena terjadi adaptasi dengan terbentuknya jaringan kalus (callus) yang
dapat menyerap dan mendifusikan gaya yang diterima saat terjadi tumbukan
(tangan dan kaki tidak terasa sakit sama sekali walaupun bertumbukan dengan
balok padat yang keras).
Itulah rahasia
dibalik karate, semuanya menggunakan prinsip fisika, tidak ada yang
disembunyikan, semua dapat dijelaskan secara gamblang.
Sumber :
oke
BalasHapus